MySpace Layouts
MySpaceLayouts

Ahad, 17 Julai 2011

Selasa, 3 Mei 2011

Hulurkan bantuan

[iklan] peluang amal jariah berpanjangan,,,

Sumbangan @ derma Masjid Aman, SMI Aman di Binjai masih diperlukan, sumbangan dalam bentuk tunai atau bahan binaan:
RM17 - 1 unit beg simen
RM80 - 130 batu jokong
RM5 - 1 keping tile
dan lain-lain lagi.

Hubungi Farid 0136280511 untuk keterangan lanjut.
[iklan] labu sayong

sekiranya anda atau rakan-rakan anda berminat mahu mendapatkan labu sayong untuk tujuan hiasan, majlis perkahwinan atau cenderahati, sila hubungi kak lyn - 0194281084.

do click: katalog labu sayong

Sabtu, 30 April 2011

RESEPI DADIH

 DADIH


Bahan :

1 liter Susu segar 
1 liter Air 
Agar2  9 gram
gula ( ikut kegemaran ) 
secubit garam
pewarna 

Cara membuatnya:

1.  Masak agar2 sampai hancur.
2. Masukkan susu segar, gula, garam kacau sampai hancur.
3. Masukkan pewarna jika suka
4. Tapis dan tuang dalam bekas

Resepi ini boleh hasilkan 12 bekas biasa.

P/s : hati2 semasa tuang kerana sangat panas.

Selamat mencuba. Bagi sesiapa yang sekitar kawasan Kulim yang ingin membuat tempahan boleh hubungi email saya shessd@yahoo.com . Tempahan lebih kurang 50 bekas biasa. Tempahan mestilah 2 minggu sebelum hari dikehendaki.  Polisterin untuk letak dadih disediakan oleh anda sendiri. Bagi kawasan lain bolehla cuba resepi ini untuk jualan atau makan sendiri. Anak2 anda mesti suka.









RESEPI JELLY KELAPA


Jelly kelapa

Bahan untuk buat jelly kelapa

2 biji kelapa muda
1 cawan air ( kalau nk rasa fresh jangan tambah air langsung ) 
gula ikut  kegemaran sbb sesetengah kelapa manis
daun pandan 
agar-agar  8 gram ( anggaran )
secubit garam
bekas

Cara membuatnya :  

1. Tapis air kelapa untuk asingkan isi kelapa dan airnya. Isi kelapa diparut atau dihiris, tetapi pastikan pisau bersih takut nanti rasa pedas.
2. Masak agar2 hingga hancur bersama daun pandan
3. Masukkan  gula kacau hingga hancur
4. Masukkan air kelapa, garam
5. Bila mendidih tutup api, tuang dalam bekas.
6. Masak isi kelapa dalam periuk tadi, jgn lupa masuk sedikit air takut hangit.
7. Sesudah didih, angkat dlm bekas dan ceduk dan masukkan sedikit2 dalam tiap2 bekas yang diisi  air kelapa tadi.

Resepi ini boleh hasilkan 10 bekas jelly kelapa


Selamat mencuba. Bagi sesiapa yang berada di sekitar kawasan Kulim yang ingin membuat tempahan boleh hubungi email saya shessd@yahoo.com . Tempahan lebih kurang 50 bekas biasa. Tempahan mestilah 2 minggu sebelum hari dikehendaki.  Polisterin untuk letak dadih disediakan oleh anda sendiri. Bagi kawasan lain bolehla cuba resepi ini untuk jualan atau makan sendiri. Anak2 anda mesti suka.





resepi istimewa : sotong tumis ala nasi kandar

Sotong ala nasi kandar
Ada antara kita sangat gemar makan di kedai nasi kandar. Tapi kalau selalu makan memang 'kopak' duit kita. Hari ini saya nak beri satu resepi yang memang sedap dan menjilat jari. Resepi ini saya olah sendiri setelah beberapa kali mencuba dan akhirnya saya berjaya mendapat rasa masakan yang seakan rasanya ala nasi kandar. Bahan2 didalamnya tidak dimasukkan bahan perasa yang tidak baik untuk kesihatan. Sesiapa sahaja boleh mencubanya.

SOTONG TUMIS ALA NASI KANDAR

5 ekor sotong segar saiz sederhana
3 sudu besar minyak masak
3 sudu besar cili blend / atau serbuk cili / atau cili boh
3 sudu besar tomato puree ( boleh ganti dgn tomato blend )
1 sudu besar sos cili
1 sudu besar gula
1 sudu kecil atau garam secukup rasa
2 sudu besar rempah kari daging
1 biji bawang besar ( kalau boleh saiz besar ) dipotong bulat utk hiasan
1 tangkai daun kari
3 ulas bawang putih diracik halus
1 biji bawang merah diracik halus
kulit kayu manis sedikit shj
bunga lawang sedikit shj
bunga cengkih sedikit shj
air 3/4 cawan

CARA MEMASAKNYA:

1. Gunakan api sederhana kerana tidak mahu sotong terlalu keras.
Tumis bersama daun kari, bawang putih, bawang merah hingga naik bau.
2. Masukkan rempah kari, cili blend, tomato puree, gula, garam, sos cili bersama
air dan setelah didih masukkan kayu manis, bunga lawang, cengkih.
3. Setelah itu, masukkan sotong dan bawang besar, guna api perlahan biar didih dan
rasanya mesti masam, manis, pedas dan macam lauk nasi kandar.

Selamat mencuba.

P/S : Maaf kerana kualiti gambar kurang memuaskan .




Khamis, 28 April 2011

Misteri Lubang Besar dan Dunia Air Bawah Tanah di Yucatan, Meksiko

Posted by adi putra on 20:21, kategori : Arkeologi, Misteri

Semenanjung Yucatan di utara Meksiko bagaikan sebuah teras batu kapur yang rata dan rendah, ia terbentuk saat pergantian jaman baru, tepatnya pada 2 juta tahun silam dari dasar laut dangkal yang naik. Lubang batuan adalah ciri khas topografi batu kapur yang umum ditemui di semenajung Yucatan. Di barat laut semenanjung tersebut, arkeolog sudah menemukan gugusaan lubang-lubang batuan ini sejak dulu.
Gugusan lubang tersebut diduga kuat diakibatkan oleh ledakan besar. Kurang lebih pada 65 juta tahun silam, sebuah batu meteor dengan ukuran sebesar sebuah kota.
menabrak bumi sehingga
membentuk sebuah kubang raksasa dengan diameter mencapai 200 km. Abu yang ditimbulkan akibat tabrakan ini menyelimuti segenap angkasa, sehingga mengubah cuaca, bahkan mengakibatkan banyak makhluk hidup di bumi mati dalam skala besar, termasuk dinosaurus.



Kolam Kristal

Di tengah hutan yang lebat di semenajung Yucatan, Meksiko, di luar dugaan tersebar ribuan “kolam kristal” yang misterius. Menurut laporan Reuters, para ilmuwan asal AS telah menemukan “kolam kristal” tersebut belum lama ini, yang sekaligus membuka cadar sesungguhnya dunia air bawah tanah. Hutan yang lebat ini menyembunyikan banyak “kolam kristal” tersebut, dimana ke dalaman salah satu “kolam kristal” itu dapat mencapai 160 meter lebih dalamnya.

Ribuan “kolam kristal” bawah tanah tersebut telah membentuk sebuah dunia air bawah tanah yang misterius. bangsa Maya kuno pernah menganggap, bahwa di sana merupakan pintu masuk menuju ke alam bawah tanah. Masyarakat setempat pun terus melegendakan, bahwa di dunia air bawah tanah yang misterius itu, terdapat setumpukan tulang belulang, dan emas yang membentuk seperti gunung.

Peneliti asal AS dan penjelajah melakukan penyelidikan terhadap sejumlah lubang sambil membawa tabung oksigen, lampu kedap air dan peralatan bawah air lainnya. Dari penyelidikan itu diketahui bahwa sesungguhnya “kolam kristal” ini adalah lubang batuan yang terbentuk dari gamping (batu kapur) yang terkikis air hujan permanen. Dan oleh karena air hujan disaring batu kapur sejenis bunga karang, maka air kelihatan sangat jernih dan bening, dan tampak seperti terbuat dari kristal.

Para penyelam petualang merasa seolah-olah melayang di angkasa ketika berenang di dalam air bawah tanah tersebut. Kolam-kolam kristal ini yang dangkal ada yang kedalamannya mencapai 1 meter lebih, sedangkan yang dalam tidak berdasar. Mereka pernah menyelami sebuah lubang bawah tanah, hingga di kedalaman 160 meter anehnya tetap saja tidak bisa sampai ke dasar.

Wajar saja kalau bangsa Maya pernah menjadikan kolam-kolam kristal tersebut sebagai kolam yang suci, dan mereka pernah memasukkan barang-barang perhiasan ke dalamnya untuk sembahyang leluhur. Dalam kehidupan sehari-hari bangsa Maya kuno, kubang-kubang ini menduduki status yang penting. Kubang tersebut juga menyediakan sumber air yang cukup bagi bangsa Maya, selain itu juga menyediakan tempat pemandian bagi mereka. Hingga sekarang, di sejumlah desa yang jauh terpencil di semenanjung Yucatan, orang-orang masih bergantung pada lubang bawah tanah seperti ini dalam kehidupannya.

Dalam keyakinan spiritual bangsa Maya, kubang-kubang ini juga merupakan tempat tinggal Dewa Hujan, sama seperti Istana Naga dalam legenda Tiongkok. Bangsa Maya mengandalkan mereka guna bersujud untuk memohon hujan. Bangsa Maya beranggapan, bahwa hujan di langit adalah hasil kunjungan Dewa Hujan, hanya dengan mempersembahkan “hadiah”, dewa hujan baru bisa hadir. Mereka memasukkan barang perhiasan ke dalam lubang, bahkan akan memilih gadis cantik dan diterjunkan ke dalam air, dengan maksud menyenangkan Dewa Hujan.
Spesies Baru
Selain kemisteriusan dunia air bawah tanah, di kawasan tersebut juga ditemukan lebih dari 40 species makhluk hidup baru berupa udang-udangan dan ikan. Di bawah lingkungan yang sulit, species tersebut bisa bertahan hidup. Makhluk air ini hidup dengan mengandalkan makanan dan oksigen yang terbatas di dalam air. Ini adalah penemuan pertamakali yang pernah diraih para ilmuwan Biologi. Ahli Biologi laut dari Universitas Texas yakni Tom Iriver menuturkan, “Disini sepenuhnya merupakan sebuah dunia yang unik. Hal-hal yang kami temukan disana, termasuk beberapa bentuk hayati di sana belum pernah ditemukan di tempat lain.”

Iriver mengatakan yang paling menggembirakan adalah telah menyaksikan beberapa bentuk makhluk hidup dan spons yang hidup di perbatasan air laut dan air tawar, besar kemungkinan mereka memiliki nilai pengobatan yang terpendam, dapat mengobati sejumlah besar penyakit fatal termasuk kanker. Namun, penelitian ini masih terlalu dini, kami masih perlu melakukan sejumlah besar eksprimen ilmiah.
Bahkan para ilmuwan juga menemukan sejumlah besar kerangka binatang prasejarah dan benda budaya kuno di kubang tersebut, termasuk tulang belulang kelinci dan bahkan tulang belulang mamut atau gajah purba yang hidup pada zaman glacial. Seorang penjelajah bawah air menuturkan, “Saat Anda keluar dari air, dan memberitahu kepada orang-orang bahwa di bawah sana ada gajah besar, maka dipastikan Anda akan dianggap gila, tapi faktanya memang demikian.”

Karena perkembangan penduduk dan eksploitasi pariwisata, sehingga susunan ekosistem “kolam kristal” tengah mengalami kerusakan. Selama 30 tahun di masa lalu, daerah yang pernah di huni bangsa Maya ini, jumlah penduduknya membengkak hingga 10 kali lipat lebih, mencapai 1 juta jiwa, ditambah lagi penduduk asal AS, Eropa dan sejumlah besar wisatawan dari daerah lain di dunia. Akibatnya dunia bawah air ini mendapat ancaman serius.

Para ahli lingkungan memperingatkan, bahwa usaha pariwisata setempat yang berkembang pesat dan sejumlah besar sampah yang diciptakan usaha pelayanan sudah mulai menimbulkan polusi terhadap lingkungan lubang batuan.

Kini pencemaran yang dihasilkan orang-orang setempat semuanya di buang ke dalam bawah tanah, sistem sungai di lubang dengan kedalaman 1 meter di semenanjung Yucatan telah mengalami pencemaran sampah sebanyak 250 ton setiap harinya. Setiap hari ratusan wisatawan menyusup ke lubang-lubang yang dibuka tersebut, dan dengan semena-mena merusak susunan ekosistem di dalamnya. “Kami sekarang membutuhkan sebuah rancangan yang matang dan cermat, yang dapat mengembangkan ekonomi setempat sekaligus melindungi dunia bawah air yang tak ternilai itu, jelas Mahert.

Ritual Bangsa Maya Kuno
Bangsa Maya kuno sepenuhnya yakin bahwa persembahan darah merupakan hal yang mutlak bagi eksistensi manusia dan dewa. Persembahan darah dapat memberikan kekuatan dan kekuasaan yang suci bagi manusia. Dengan sebilah pisau osidian, Raja menoreh organ reproduksinya sendiri, agar darah mengalir ke atas sehelai kertas dalam mangkok. Istri raja juga turut serta dalam upacara ini, mereka akan menggunakan seutas tali berduri yang kemudian ditusukkan ke lidah sendiri. Kertas yang dinodai darah akan dibakar, mereka percaya asap yang terbakar akan berhubungan langsung dengan alam dewata.
Sembahyang kepada dewa atau leluhur dengan menggunakan manusia hidup kadang juga terjadi dalam upacara keagamaan mereka. Biasanya orang yang dipilih sebagai persembahan kurban adalah nara pidana, budak, anak yatim atau anak haram. Sedangkan sembahyang dengan menggunakan hewan ternak lebih umum dibanding orang hidup, kalkun, tupai dan kadal dan hewan lainnya dianggap sebagai persembahan kurban yang paling pas terhadap segala dewa bangsa Maya.
Persembahan kurban manusia hidup dilakukan dibawah bantuan 4 orang tua yang disebut “Chac” (Konon katanya, upacara ini dilakukan demi untuk menyatakan penghormatan terhadap dewa hujan Chac bangsa Maya kuno). Ke-4 orang ini masing-masing menekan lengan dan kaki yang dipersembahkan sebagai kurban, sedang orang yang bernama “nacom” menoreh dada “persembahan kurban”. Selain itu, masih ada satu orang lagi yang turut serta dalam upacara yaitu juru tenung syaman (semacam agama primitif), konon katanya, dia menerima informasi saat dalam kondisi tertidur, makna yang terkandung dari ramalan yang didengarnya itu akan dijelaskan oleh beberapa tetua setempat.
Bangsa Maya meyakini, bahwa setelah manusia meninggal dunia, mereka akan masuk ke dunia bawah tanah melalui sebuah lubang, dan setelah raja meninggal akan masuk ke bawah tanah melalui orbit yang berhubungan dengan peredaran matahari; namun, karena mereka memiliki kekuatan supernormal, mereka akan hidup kembali di negeri langit dan menjadi dewa. Bangsa Maya sangat takut dengan kematian yang disebabkan oleh bencana alam, sebab setelah meninggal seperti tidak bisa masuk “surga” dengan sendirinya. [/cyan]


sumber: http://situs27.blogspot.com/2010/03/misteri-lubang-besar-dan-dunia-air.html#ixzz4NYQGTV9L

Ahad, 20 Februari 2011

Sedekah - dipetik untuk renungan semua umat manusia

Tuesday, September 9, 2008


derma atau sumbangan adalah bersedekah yang boleh meringankan beban orang lain

Dalam masyarakat kita, derma atau sumbangan adalah bersedekah yang boleh meringankan beban orang lain dan menyelamatkan kita daripada api neraka. “Sedekah itu menghapuskan kesalahan seperti air memadamkan api” (Hadis Riwayat At Tirmidzi)

Dalam amalan bersedekah, kita perlu melakukannya dengan ikhlas kerana Allah, bukan disebabkan balasan nama atau sekadar bersedekah saja.

Supaya bersedekah tidak menjadi sia-sia, Islam mengajarkan umatnya menyumbang dan bersedekah menepati erti ‘sedekah’. Beberapa perkara perlu diambil perhatian dan tindakan demi kesempurnaan bersedekah.

Pertama: Barang yang disedekahkan itu hendaklah baik, elok dan tidak malu untuk dipakai (boleh dipakai). Adalah tidak wajar dan paling tidak munasabah barang yang disedekahkan itu tidak tergamak kita gunakan sendiri. Biarlah bersedekah dengan barang yang disenangi penerima. Allah melarang bersedekah dengan benda yang tidak baik kerana bersedekah adalah ibadat dan tanda mensyukuri nikmat Allah.

“Wahai orang yang beriman! Belanjakanlah pada jalan Allah sebahagian daripada hasil usaha kamu yang baik dan sebahagian daripada apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu sengaja memilih yang buruk daripadanya lalu kamu dermakan atau kamu jadikan pemberian zakat, padahal kamu sendiri tidak sekali-kali akan mengambil yang buruk itu kalau diberikan kepada kamu, kecuali dengan memejamkan mata padanya. Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Maha Kaya, lagi sentiasa terpuji.” (Al-Baqarah ayat 267)

Kedua: Sesuatu yang disedekahkan ialah yang halal, bukan haram atau subahat.

Ketiga: Sunat bagi pemberi sedekah atau derma bersedekah dan berderma daripada benda yang disukai dan disayangi, tidak kira sama sedikit atau banyak.

“Kamu tidak sekali-kali akan dapat mencapai hakikat kebajikan dan kebaktian yang sempurna sebelum kamu dermakan sebahagian daripada apa yang kamu sayangi. Dan apa jua yang kamu dermakan maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (Al-Imran ayat 92)

“Daripada Adiyie Hatim Radiallahuanhu berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: Takutlah kamu akan api neraka walaupun dengan (bersedekah) separuh buah kurma.” (Riwayat Al-Imam Al-Bukhari).

Hadis ini menunjukkan amalan bersedekah walaupun hanya separuh buah kurma boleh menyelamatkan kita daripada api neraka.

Keempat: Bersedekah disertai dengan keikhlasan, bukan mengungkit, merungut, membidas dan menyakiti hati orang yang menerima sedekah kerana perbuatan ini haram dan merosakkan amalan bersedekah.

“Wahai orang yang beriman! Jangan rosakkan pahala sedekah kamu dengan perkataan membangkit-bangkit dan kelakuan yang menyakiti seperti rosaknya pahala amalan sedekah orang yang membelanjakan hartanya kerana hendak menunjuk-nunjuk kepada manusia (riak) dan ia pula tidak beriman kepada Allah dan hari akhirat.

“Maka bandingan orang itu seperti batu licin yang ada tanah di atasnya kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu ditinggalkannya bersih licin (tidak bertanah lagi). Demikianlah juga halnya orang kafir dan riak itu, mereka tidak akan mendapat sesuatu pahala pun daripada apa yang mereka usahakan. Dan ingatlah Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.” (Al-Baqarah-264)

Kelima: Sedekah yang diberikan secara sembunyi lebih afdal, ibarat tangan kanan yang memberi, tangan kiri tidak mengetahuinya. Perbuatan ini dekat kepada keikhlasan dan jauh daripada riak kerana sifat ini boleh merosakkan amalan sedekah. Tiada gunanya bersedekah jika mahu mendapat pujian dan dikatakan pemurah kerana dengan keikhlasan sahajalah ganjaran pahala diperoleh.

“Jika menampakkan sedekah kamu, ini sangat baik, tetapi jika kamu merahsiakannya, dan memberikan orang fakir, maka itu lebih baik bagi kamu dan akan melepaskan kamu daripada kejahatan kamu; Allah menyedari apa yang kamu buat” (Al Baqarah – 271).

Keenam: Sedekah tidak mengurangkan harta, sebaliknya menambah harta dan menjauhkan kefakiran, kekurangan dan kesempitan. Allah akan gantikan dengan yang lebih baik.

“Katakanlah wahai Muhammad sesungguhnya Tuhan-Ku memewahkan rezeki bagi sesiapa yang dikehendaki-Nya antara hamba-Nya dan Ia juga yang menyempitkan baginya, dan apa saja yang kamu dermakan maka Allah akan menggantikannya dan Dia sebaik-baik pemberi rezeki” (Saba’ – 39).

Ketujuh: Sedekah membersihkan harta dan menyucikan diri kita.

“Ambil sedekah daripada harta mereka untuk membersihkan dan menyucikan mereka dan doakanlah mereka. Sesungguhnya doa engkau itu menjadi ketenangan hati mereka. Allah maha mendengar lagi maha mengetahui” (At Taubah-103).

Ayat itu menjawab dua soalan pokok, iaitu apa yang harus disedekahkan dan mengapa umat harus bersedekah. Sedekah adalah untuk membersih dan menyucikan (jiwa) dan disedekahkan daripada harta atau benda yang dimiliki.

Walaupun pemikiran kebanyakan umat Islam masih menghubungkaitkan sedekah dengan kebendaan, renungkan sepotong ayat Allah (yang juga ajaran Rasul yang wajib) berbunyi: “…tentang sedekah dan orang yang tidak mendapati sesuatu melainkan tenaganya (usaha mereka)” (At Taubah - 79)

Sebenarnya sedekah bukan saja berbentuk kebendaan. Bagi yang tidak mampu atau tiada harta, Allah menghendaki mereka menyumbangkan usaha dan doa.

Usaha termasuk menjadi sukarelawan, daya upaya, idea dan ikhtiar, kegiatan, perbuatan untuk mencapai, melaksanakan dan menyempurnakan sesuatu usaha yang disumbangkan dan memanfaatkan mereka yang layak menerima sedekah. Walaupun hanya sekadar doa dan senyuman. ‘Senyum itu adalah sedekah’ (maksud hadis).

Friday, September 5, 2008


Sedekah dalam al-quran

Penemuan Di Dalam Al-Quran

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 195

Dan belanjakanlah (apa yang ada pada kamu) kerana (menegakkan) agama Allah, dan janganlah kamu sengaja mencampakkan diri kamu ke dalam bahaya kebinasaan (dengan bersikap bakhil) dan baikilah (dengan sebaik-baiknya segala usaha dan) perbuatan kamu; kerana sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 215

Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad): Apakah yang akan mereka belanjakan (dan kepada siapakah)? Katakanlah: Apa jua harta benda (yang halal) yang kamu belanjakan maka berikanlah kepada: Kedua ibu bapa dan kaum kerabat dan anak-anak yatim dan orang-orang miskin dan orang-orang yang terlantar dalam perjalanan dan (ingatlah), apa jua yang kamu buat dari jenis-jenis kebaikan, maka sesungguhnya Allah sentiasa mengetahuiNya (dan akan membalas dengan sebaik-baiknya).

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 245

Siapakah orangnya yang (mahu) memberikan pinjaman kepada Allah sebagai pinjaman yang baik (yang ikhlas) supaya Allah melipatgandakan balasannya dengan berganda-ganda banyaknya? Dan (ingatlah), Allah jualah Yang menyempit dan Yang meluaskan (pemberian rezeki) dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 254

Wahai orang-orang yang beriman! Sebarkanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kamu, sebelum tibanya hari (kiamat) yang tidak ada jual beli padanya dan tidak ada kawan teman (yang memberi manfaat), serta tidak ada pula pertolongan syafaat dan orang-orang kafir, mereka itulah orang-orang yang zalim.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 261
Bandingan (derma) orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, ialah sama seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai; tiap-tiap tangkai itu pula mengandungi seratus biji dan (ingatlah), Allah akan melipatgandakan pahala bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan Allah Maha Luas (rahmat) kurniaNya, lagi Meliputi ilmu pengetahuanNya.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 262

Orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan (agama) Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang mereka belanjakan itu dengan perkataan membangkit-bangkit (pemberiannya) dan tidak pula menyinggung atau menyakiti (pihak yang diberi), mereka beroleh pahala di sisi Tuhan mereka dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka dan mereka pula tidak akan berdukacita.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 263

(Menolak peminta-peminta sedekah) dengan perkataan yang baik dan memaafkan (kesilapan mereka) adalah lebih baik daripada sedekah (pemberian) yang diiringi (dengan perbuatan atau perkataan yang) menyakitkan hati dan (ingatlah), Allah Maha Kaya, lagi Maha Penyabar.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 264

Wahai orang-orang yang beriman! Jangan rosakkan (pahala amal) sedekah kamu dengan perkataan membangkit-bangkit dan (kelakuan yang) menyakiti, seperti (rosaknya pahala amal sedekah) orang yang membelanjakan hartanya kerana hendak menunjuk-nunjuk kepada manusia (riak) dan dia pula tidak beriman kepada Allah dan hari akhirat. Maka bandingan orang itu ialah seperti batu licin yang ada tanah di atasnya, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu ditinggalkannya bersih licin (tidak bertanah lagi). (Demikianlah juga halnya orang-orang yang kafir dan riak itu) mereka tidak akan mendapat sesuatu (pahala) pun dari apa yang mereka usahakan dan (ingatlah), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 265

Dan bandingan orang-orang yang membelanjakan hartanya kerana mencari keredaan Allah dan kerana meneguhkan (iman dan perasaan ikhlas) yang timbul dari jiwa mereka, adalah seperti sebuah kebun di tempat yang tinggi, yang ditimpa hujan lebat, lalu mengeluarkan hasilnya dua kali ganda. Kalau ia tidak ditimpa hujan lebat maka hujan renyai-renyai pun (cukup untuk menyiraminya) dan (ingatlah), Allah sentiasa Melihat akan apa yang kamu lakukan.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 267

Wahai orang-orang yang beriman! Belanjakanlah (pada jalan Allah) sebahagian dari hasil usaha kamu yang baik-baik dan sebahagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu dan janganlah kamu sengaja memilih yang buruk daripadanya (lalu kamu dermakan atau kamu jadikan pemberian zakat), padahal kamu sendiri tidak sekali-kali akan mengambil yang buruk itu (kalau diberikan kepada kamu), kecuali dengan memejamkan mata padanya dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Maha Kaya, lagi sentiasa Terpuji.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 268

Syaitan itu menjanjikan (menakut-nakutkan) kamu dengan kemiskinan dan kepapaan (jika kamu bersedekah atau menderma) dan dia menyuruh kamu melakukan perbuatan yang keji (bersifat bakhil kedekut); sedang Allah menjanjikan kamu (dengan) keampunan daripadaNya serta kelebihan kurniaNya dan (ingatlah), Allah Maha Luas limpah rahmatNya, lagi sentiasa Meliputi PengetahuanNya.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 271

Kalau kamu zahirkan sedekah-sedekah itu (secara terang), maka yang demikian adalah baik (kerana menjadi contoh yang baik) dan kalau pula kamu sembunyikan sedekah-sedekah itu serta kamu berikan kepada orang-orang fakir miskin, maka itu adalah baik bagi kamu dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebahagian dari kesalahan-kesalahan kamu dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui secara mendalam akan apa yang kamu lakukan.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 272

Tidaklah engkau diwajibkan (wahai Muhammad) menjadiKan mereka (yang kafir) mendapat petunjuk (kerana kewajipanmu hanya menyampaikan petunjuk), akan tetapi Allah jualah yang memberi petunjuk (dengan memberi taufik) kepada sesiapa yang dikehendakinya (menurut undang-undang peraturanNya) dan apa jua harta yang halal yang kamu belanjakan (pada jalan Allah) maka (faedahnya dan pahalanya) adalah untuk diri kamu sendiri dan kamu pula tidaklah mendermakan sesuatu melainkan kerana menuntut keredaan Allah dan apa jua yang kamu dermakan dari harta yang halal, akan disempurnakan (balasan pahalanya) kepada kamu dan (balasan baik) kamu (itu pula) tidak dikurangkan.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 273

Pemberian sedekah itu) ialah bagi orang-orang fakir miskin yang telah menentukan dirinya (dengan menjalankan khidmat atau berjuang) pada jalan Allah (membela Islam), yang tidak berupaya mengembara di muka bumi (untuk berniaga dan sebagainya); mereka itu disangka: Orang kaya oleh orang yang tidak mengetahui halnya, kerana mereka menahan diri daripada meminta-minta. Engkau kenal mereka dengan (melihat) sifat-sifat dan keadaan masing-masing, mereka tidak meminta kepada orang ramai dengan mendesak-desak dan (ketahuilah), apa jua yang kamu belanjakan dari harta yang halal maka sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahuinya.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 274

Orang-orang yang membelanjakan (mendermakan) hartanya pada waktu malam dan siang, dengan cara sulit atau terbuka, maka mereka beroleh pahala di sisi Tuhan mereka dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, serta mereka pula tidak akan berdukacita.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 276

Allah susutkan (kebaikan harta yang dijalankan dengan mengambil) riba dan Ia pula mengembangkan (berkat harta yang dikeluarkan) sedekah-sedekah dan zakatnya. Dan Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang kekal terus dalam kekufuran, dan selalu melakukan dosa.

Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 280

Dan jika orang yang berhutang itu sedang mengalami kesempitan hidup, maka berilah tempoh sehingga dia lapang hidupnya dan (sebaliknya) bahawa kamu sedekahkan hutang itu (kepadanya) adalah lebih baik untuk kamu, kalau kamu mengetahui (pahalanya yang besar yang kamu akan dapati kelak).

Al-Quran > Surah An-Nisaa'> Ayat 8

Dan apabila kerabat (yang tidak berhak mendapat pusaka) dan anak-anak yatim serta orang-orang miskin hadir ketika pembahagian (harta pusaka) itu, maka berikanlah kepada mereka sedikit daripadanya dan berkatalah kepada mereka dengan kata-kata yang baik.

Al-Quran > Surah An-Nisaa'> Ayat 39

Dan apakah (kerugian) yang akan menimpa mereka jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, serta mereka mendermakan sebahagian dari apa yang telah dikurniakan Allah kepada mereka? Dan (ingatlah) Allah sentiasa Mengetahui akan keadaan mereka.

Al-Quran > Surah An-Nisaa'> Ayat 114

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali (bisik-bisikan) orang yang menyuruh bersedekah atau berbuat kebaikan atau mendamaikan di antara manusia dan sesiapa yang berbuat demikian dengan maksud mencari keredaan Allah, tentulah Kami akan memberi kepadanya pahala yang amat besar

http://www.al-islam.com/maknazlatin/Hits.asp?l=mal&p=0-10-1-1-&subjno=2&pathCount=3

Berkat rezeki kerana sedekah

Kekayaan tidak membawa erti tanpa ada keberkatan. Dengan adanya keberkatan, harta/rezeki yang sedikit akan dirasakan seolah-olah banyak dan mencukupi. Sebaliknya tanpa keberkatan akan dirasakan sempit dan susah meskipun banyak harta.

Cara untuk mendapatkan keberkatan daripada Allah.

1. Bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah.
2. Belanjakan harta pada jalan yang diredhai oleh Allah.
3. Berusaha untuk mendapatkan rezeki yang halal
4. Keluarkan sedekah wajib (zakat) jika sampai nisab dan berikan sedekah sunat
kepada orang miskin dan anak yatim.
5. Bersedekah kepada anak yatim/miskin kalau boleh setiap hari. (cari anak-anak
yatim untuk diberikan). Insyallah akan diganti oleh Allah tanpa kita sedari.
6. Ikhlaskan pemberian/sedekah hanya kepada Allah bukan mengharapkan pujian dan
sebagainya. (Pemberian tangan kanan tanpa diketahui tangan kiri). Sedekah mulakan dengan keluarga sendiri dahulu selepas itu barulah kepada jiran dan orang-orang yang lebih jauh. Jangan anggap pemberian itu hak kita sebenarnya dalam harta kita ada hak mereka.
7. Hulurkan pemberian sunat secara rahsia - tetapi pemberian wajib (zakat) perlu diberi secara terangan sebagai menegakkan syiar Islam.
8. Konsep sedekah : berikan sesuatu yang kita sayangi. Ini jelas dalam ayat Quran Ali Imran ayat 92 .
9. Cari harta dunia untuk dijadikan bekalan akhirat. (Dunia untuk akhirat - bukan dunia untuk dunia)
10. Menurut Nabi 9/10 (90%) daripada sumber rezeki ialah berpunca daripada perniagaan. Makan gaji mungkin 1/10 sahaja (10%). Nabi Muhammad sendiri sebelum diutus menjadi rasul adalah seorang ahli perniagaan yang jujur, cekap dan amanah. Peniaga yang amanah akan dibangkitkan bersama para nabi dan rasul di akhirat kelak. Perniagaan merupakan amalan fardu kifayah. Barang makanan orang Islam sepatutnya dikeluarkan sendiri oleh orang Islam. Kalau tidak ada menjalankan aktiviti ini, seluruh umat Islam berdosa.
10. Hulurkan bantuan kepada janda yang ketiadaan suami.

Dalam satu hadith, Nabi menerangkan setiap awal pagi, semasa terbit matahari ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru 'Ya Tuhanku, kurniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerana Allah. Yang satu lagi menyeru 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya (lokek)'

Orang yang bakhil tidak manfaatkan hartanya untuk dunia dan akhiratnya. Menginfaqkan (Belanjakan) harta adalah berkat, sebaliknya menahannya adalah celaka. Dalam hadith lain, nabi bersabda takutilah api neraka walaupun dengan sebelah biji tamar. Dan sabdanya lagi Sedekah itu penghapus dosa sebagaimana air memadam api.

Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah. Dan digalakkan memberi sedekah pada awal pagi.

Sekiranya dapat diamalkan perkara-perkara di atas, insyallah rezeki yang dikurniakan oleh Allah akan kekal walaupun telah digunakan. Allah akan membalas atau menggantikan apa yang telah dibelanjakan. Amalkan ilmu yang ada, nanti Allah akan menambahkan ilmu lagi. Begitu juga harta - belanjakan harta yang ada, Allah akantambahkan lagi dari sumber yang kita tidak ketahui.

Sekian, wallahualam. Semoga yang baik datang daripada Allah dan yang buruk dari kesilapan sendiri.

Tuesday, August 19, 2008


Sedekah meningkatkan keberkatan rezeki

Orang beriman tak takut belanja harta mereka bagi meringankan beban golongan memerlukan.

KEKAYAAN tidak membawa erti tanpa ada keberkatan. Dengan adanya keberkatan, harta dan rezeki yang sedikit akan dirasakan seolah-olah banyak serta mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkatan akan dirasakan sempit dan susah meskipun banyak harta.

Dalam satu kisah, diceritakan Nabi Ayub ketika sedang mandi tiba-tiba Allah datangkan pada lengannya. Baginda menepis dengan bajunya. Lantas Allah berfirman: “Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya? Nabi Ayub menjawab, “Ya benar; demi keagunganMu apalah makna kekayaan tanpa keberkatan-Mu”.

Kisah ini menegaskan pentingnya keberkatan dalam rezeki yang dikurniakan Allah. Cara mendapatkan keberkatan daripada Allah, antaranya:

Bersyukur atas apa yang diberikan Allah.

Belanjakan harta pada jalan diredhai Allah

Berusaha cari rezeki halal

Keluarkan sedekah wajib (zakat) jika sampai nisab dan beri sedekah sunat kepada orang miskin dan anak yatim.

Bersedekah kepada anak yatim, miskin, jika boleh setiap hari. (Cari anak yatim untuk diberikan) kerana dengan izin Allah akan diganti tanpa kita sedari.

Ikhlaskan pemberian, sedekah hanya kepada Allah bukan mengharap pujian (pemberian tangan kanan tanpa diketahui tangan kiri). Sedekah mulakan dengan keluarga sendiri dulu, selepas itu barulah kepada jiran dan orang yang lebih jauh. Jangan anggap pemberian itu hak kita kerana sebenarnya dalam harta kita ada hak mereka.

Hulurkan pemberian sunat secara rahsia tetapi pemberian wajib (zakat) perlu diberi secara terangan sebagai menegakkan syiar Islam.



Konsep sedekah: Berikan sesuatu yang kita sayangi. Ini jelas dalam al-Quran (surah al-Imran ayat 92).

Cari harta dunia untuk dijadikan bekalan akhirat. (Dunia untuk akhirat, bukan untuk dunia)
Amalan diberkati ialah hasil peluh sendiri dan juga melalui jual beli (perniagaan).

Menurut Nabi SAW, 9/10 (90 peratus) daripada sumber rezeki ialah berpunca daripada perniagaan. Makan gaji mungkin 1/10 saja. Nabi Muhammad SAW sendiri sebelum diutus menjadi rasul adalah seorang ahli perniagaan jujur, cekap dan amanah.
Peniaga amanah akan dibangkitkan bersama nabi dan rasul di akhirat kelak. Perniagaan adalah amalan fardu kifayah. Barang makanan orang Islam sepatutnya dikeluarkan oleh orang Islam. Jika tidak aktiviti ini, seluruh umat Islam akan menanggung dosa.

Hulurkan bantuan kepada janda yang ketiadaan suami. Dalam hadis, Nabi SAW menerangkan setiap awal pagi, ketika terbit matahari ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi.

Yang satu menyeru, “Ya Tuhanku, kurniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan harta kepada Allah.” Yang satu lagi menyeru, “Musnahkanlah orang yang menahan hartanya (lokek).”

Orang bakhil tidak manfaatkan hartanya untuk dunia dan akhiratnya. Menginfaqkan (belanjakan) harta adalah berkat, sebaliknya menahannya adalah celaka.

Dalam hadis lain, Nabi SAW bersabda: “Takutilah api neraka walaupun dengan sebiji tamar.” Dan sabdanya lagi: “Sedekah itu penghapus dosa seperti air memadam api.”

Jika dapat diamalkan, rezeki yang dikurniakan Allah akan kekal walaupun sudah digunakan. Allah akan membalas atau menggantikan apa yang sudah dibelanjakan. Amalkan ilmu yang ada, Allah akan menambahkan ilmu lagi. Begitu juga harta, belanjakan harta yang ada, Allah akan tambahkan lagi daripada sumber yang kita tidak ketahui.

Bersedekah itu boleh dilakukan oleh semua orang sekalipun orang itu tidak berharta. Amalan bersedekah sangat digalakkan dalam Islam, kerana bersedekah adalah lambang kesyukuran kepada Allah, pelaksanaan perintah Allah dan mempererat hubungan persaudaraan serta silaturahim sesama Muslim.

Sedekah juga adalah cara mengukuhkan hubungan antara hamba dengan Allah dan di antara hamba sesama hamba.

Firman Allah: “Wahai orang beriman, nafkahkanlah sebahagian rezeki yang kami kurniakan kepadamu, sebelum datang hari yang tiada lagi jual beli, tiada lagi persahabatan yang akrab dan tiada lagi syafaat padanya. Dan orang yang kafir itu adalah golongan zalim.” (Surah al-Baqarah, ayat 254)

Rencana disediakan oleh Penulis Khas YaPEIM

Tuesday, August 5, 2008


Dasyatnya Sedekah

Dimanakah letak kedahsyatan hamba-hamba Allah yang bersedekah? Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :
Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?”
Allah menjawab, “Ada, yaitu besi” (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).
Para malaikat pun kembali bertanya, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?” Allah yang Mahasuci menjawab, “Ada, yaitu api” (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).

Bertanya kembali para malaikat, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?”
Allah yang Mahaagung menjawab, “Ada, yaitu air” (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).
“Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?” Kembali bertanya para malaikta.


Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, “Ada, yaitu angin” (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat). Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, “Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?”

Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, “Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya.”
Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.

Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.

Karenanya, tidak usah heran, seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas adalah orang-orang yang mempunyai kekuatan dahsyat. Sungguh ia tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan.

Apalagi kedahsyatan seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas? Pada suatu hari datang kepada seorang ulama dua orang akhwat yang mengaku baru kembali dari kampung halamannya di kawasan Jawa Tengah. Keduanya kemudian bercerita mengenai sebuah kejadian luar biasa yang dialaminya ketika pulang kampung dengan naik bis antar kota beberapa hari sebelumnya. Di tengah perjalanan bis yang ditumpanginya terkena musibah, bertabrakan dengan dahsyatnya. Seluruh penumpang mengalami luka berat. Bahkan para penumpang yang duduk di kurs-kursi di dekatnya meninggal seketika dengan bersimbah darah. Dari seluruh penumpang tersebut hanya dua orang yang selamat, bahkan tidak terluka sedikit pun. Mereka itu, ya kedua akhwat itulah. Keduanya mengisahkan kejadian tersebut dengan menangis tersedu-sedu penuh syukur.

Mengapa mereka ditakdirkan Allah selamat tidak kurang suatu apa? Menurut pengakuan keduanya, ada dua amalan yang dikerjakan keduanya ketika itu, yakni ketika hendak berangkat mereka sempat bersedekah terlebih dahulu dan selama dalam perjalanan selalu melafazkan zikir. Sahabat, tidaklah kita ragukan lagi, bahwa inilah sebagian dari fadhilah (keutamaan) bersedekah. Allah pasti menurunkan balasannya disaat-saat sangat dibutuhkan dengan jalan yang tidak pernah disangka-sangka.

Allah Azza wa Jalla adalah Zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya. Bahkan kepada kita yang pada hampir setiap desah nafas selalu membangkang terhadap perintah-Nya pada hampir setiap gerak-gerik kita tercermin amalan yang dilarang-Nya, toh Dia tetap saja mengucurkan rahmat-Nya yang tiada terkira.

Segala amalan yang kita perbuat, amal baik ataupun amal buruk, semuanya akan terpulang kepada kita. Demikian juga jika kita berbicara soal harta yang kini ada dalam genggaman kita dan kerapkali membuat kita lalai dan alpa. Demi Allah, semua ini datangnya dari Allah yang Maha Pemberi Rizki dan Mahakaya. Dititipkan-Nya kepada kita tiada lain supaya kita bisa beramal dan bersedekah dengan sepenuh ke-ikhlas-an semata-mata karena Allah. Kemudian pastilah kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini maupun saat menghadap-Nya kelak.

Dari pengalaman kongkrit kedua akhwat ataupun kutipan hadits seperti diuraikan di atas, dengan penuh kayakinan kita dapat menangkap bukti yang dijanjikan Allah SWT dan Rasul-Nya, bahwa sekecil apapun harta yang disedekahkan dengan ikhlas, niscaya akan tampak betapa dahsyat balasan dari-Nya.

Inilah barangkali kenapa Rasulullah menyerukan kepada para sahabatnya yang tengah bersiap pergi menuju medan perang Tabuk, agar mengeluarkan infaq dan sedekah. Apalagi pada saat itu Allah menurunkan ayat tentang sedekah kepada Rasulullah SAW, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,” demikian firman-Nya (QS. Al-Baqarah [2] : 261).

Seruan Rasulullah itu disambut seketika oleh Abdurrahman bin Auf dengan menyerahkan empat ribu dirham seraya berkata, “Ya, Rasulullah. Harta milikku hanya delapan ribu dirham. Empat ribu dirham aku tahan untuk diri dan keluargaku, sedangkan empat ribu dirham lagi aku serahkan di jalan Allah.”

“Allah memberkahi apa yang engkau tahan dan apa yang engkau berikan,” jawab Rasulullah.
Kemudian datang sahabat lainnya, Usman bin Affan. “Ya, Rasulullah. Saya akan melengkapi peralatan dan pakaian bagi mereka yang belum mempunyainya,” ujarnya.
Adapun Ali bin Abi Thalib ketika itu hanya memiliki empat dirham. Ia pun segera menyedekahkan satu dirham waktu malam, satu dirham saat siang hari, satu dirham secara terang-terangan, dan satu dirham lagi secara diam-diam.

Mengapa para sahabat begitu antusias dan spontan menyambut seruan Rasulullah tersebut? Ini tiada lain karena yakin akan balasan yang berlipat ganda sebagaimana telah dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Medan perang adalah medan pertaruhan antara hidup dan mati. Kendati begitu para sahabat tidak ada yang mendambakan mati syahid di medan perang, karena mereka yakin apapun yang terjadi pasti akan sangat menguntungkan mereka. Sekiranya gugur di tangan musuh, surga Jannatu na’im telah siap menanti para hamba Allah yang selalu siap berjihad fii sabilillaah. Sedangkan andaikata selamat dapat kembali kepada keluarga pun, pastilah dengan membawa kemenangan bagi Islam, agama yang haq!

Lalu, apa kaitannya dengan memenuhi seruan untuk bersedekah? Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala dan pelipat ganda rizki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!

Sahabat, betapa dahsyatnya sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah yang disertai dengan hati ikhlas, sampai-sampai Allah sendiri membuat perbandingan, sebagaimana tersurat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, seperti yang dikemukakan di awal tulisan ini.***




Ahad, 13 Februari 2011

Untuk Siapakah Hari Valentine?



SOALAN:

Benarkah hukum menyambut hari Valentine adalah haram, bagaimana pula hukum menjual hadiah dan bunga kepada pasangan-pasangan bukan Islam dan sebahagian umat Islam yang meraikannya?

JAWAPAN:

Saya telah menyertakan jawapan di ruangan artikel bahasa Inggeris, bagi membantu rakan-rakan yang kurang selesa memahami bahasa Inggeris, disertakan jawapan ringkas saya berkenaan sambutan hari valentine.

Asal-usul Valentine


Tindakan mengaitkan pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah. (
http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Valentine)

Selain itu, sejarahnya juga berkait dengan fakta di bawah :- Saint Valentine is a name which is given to two of the ancient "martyrs" of the Christian Church. It was said that there were two of them, or that there was only one, who died in Rome as the result of the persecution of the Gothic leader Claudius, c. 296 CE. In 350 CE, a church was built in Rome on the site of the place where he died, to perpetuate his memory.

When the Romans embraced Christianity, they continued to celebrate the Feast of Love mentioned above, but they changed it from the pagan concept of "spiritual love" to another concept known as the "martyrs of love", represented by Saint Valentine who had advocated love and peace, for which cause he was martyred, according to their claims. It was also called the Feast of Lovers, and Saint Valentine was considered to be the patron saint of lovers.

One of their false beliefs connected with this festival was that the names of girls who had reached marriageable age would be written on small rolls of paper and placed in a dish on a table. Then the young men who wanted to get married would be called, and each of them would pick a piece of paper. He would put himself at the service of the girl whose name he had drawn for one year, so that they could find out about one another. Then they would get married, or they would repeat the same process again on the day of the festival in the following year.

The Christian clergy reacted against this tradition, which they considered to have a corrupting influence on the morals of young men and women. It was abolished in Italy, where it had been well-known, then it was revived in the eighteenth and nineteenth centuries, when in some western countries there appeared shops which sold small books called "Valentine's books", which contained love poems, from which the one who wanted to send a greeting to his sweetheart could choose. They also contained suggestions for writing love letters.

(The above quotation is excerpted, with slight modifications, from www.Islam-qa.com)

Justeru, secara ringkasan saya boleh simpulkan seperti berikut :- 1) Kita hanya boleh merayakan perayaan yang diiktiraf oleh Islam iaitu Idil Fitroi dan Idil Adha. Nabi SAW bersabda :

ن لكل قوم عيدا وإن هذا عيدنا)

Ertinya : Sesungguhnya bagi setiap kaum itu perayaan masing-masing, dan ini (IdilFitri dan Idiladha) adalah perayaan kita" ( Riwayat AL-Bukhari, 952 ; Muslim, 1892)

Justeru, sebarang perayaan yang disambut oleh umat Islam mestilah terhad kepada dua perayaan ini sahaja.

Bagaimanapun, jika sesuatu majlis, keraian dan sambutan itu dianjurkan bukan atas asas atau nama agama serta tiada kaitan dengannya bahkan dibuat atas dasar adat semata-mata. Ianya boleh dan harus diraikan dengan syarat sambutannya tidak diserapi apa jua unsur maksiat dan syirik. Sebagai contoh sambutan kemerdekaan Negara, sambutan ulangtahun penubuhan sesebuah syarikat dan sebagainya. Cuma ia bukanlah disambut sebagai hari raya ketiga atau keempat, tetapi hanya sebagai majlis keraian setaraf dengan majlis perkahwinan dan sepertinya sahaja.

Ini bermakna, setiap tujuan dan asal usul perayaan itu perlulah disemak. Maka jika disemak perayaan Valentine ini. Ternyata ia berasal dari cerita dongeng, karut dan syirik berakitan dewa dan sebagainya. Selain dari asalusul, cara dan kaedah implementasnya juga mesti dilihat, jika secara adatnya ia disambut dengan dosa dan maksiat. Ia sekali lagi dilarang di atas dasar tersebut pula.

2) Tidak harus pula meniru orang Kafir dan ahli maksiat dalam meraikan majlis yang dianjurkan. Imam Ibn Taymiah dan Ibn Qayyim telah menyebut bahawa telah Ijma' (sepakat keseluruhan Ulama) melarang penyerupaan dalam meraikan perayaan agama ( atas asas agama) selain Islam. ( Iqtidha, 1/454 ; Ahkam Ahli Zimmah, 2/722)

3) Islam tidak mengiktiraf hari kasih sayang. Kasih sayang dalam Islam bersifat universal, tidak dibatasi waktu dan tempat dan tidak dibatasi oleh objek dan motif. Hal ini sesuai dengan hadis :

"Cintailah saudara seislam seperti kamu mencintai dirimu sendiri." (Riwayat Bukhari).

Islam sangat melarang keras untuk saling membenci dan bermusuhan, namun sangat menjunjung tinggi akan arti kasih sayang terhadap umat manusia.

Rasulullah saw. bersabda : "Janganlah kamu saling membenci, berdengki-dengkian, saling berpalingan, dan jadilah kamu sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Juga tidak dibolehkan seorang muslim meninggalkan (tidak bertegur sapa) terhadap saudaranya lebih dari tiga hari" (Muslim)

Kasih sayang dalam Islam diwujudkan dalam bentuk yang nyata seperti silaturahmi, menjenguk yang sakit, meringankan beban tetangga yang sedang ditimpa musibah, mendamaikan orang yang berselisih, mengajak kepada kebenaran (amar ma'ruf) dan mencegah dari perbuatan mungkar

4) Sambutan hari Valentine hari ini menjadi semakin terkeji apabila ia menjurus kepada perlakuan maksiat, mengadaikan ‘dara' kepada kekasih yang bernafsu ‘syaitan' dan dengan perlakaun seks bebas yang kononnya bagi membuktikan 'ketulenan' cinta seseorang kepada kekasihnya.

5) Islam juga melarang umatnya dari terlibat, duduk serta bersekongkol dalam majlis yang mempersendakan Islam dan bercanggah dengannya. Ini dari firman Allah yang bererti :

وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللّهِ يُكَفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلاَ تَقْعُدُواْ مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِّثْلُهُمْ إِنَّ اللّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا

"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam" ( An-Nisa : 140 )

Diriwayatkan dari Umar r.a. bahwa dia pernah mendengar Rasulullah s,a.w. bersabda:

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah duduk pada suatu hidangan yang padanya diedarkan arak." (Riwayat Ahmad)

Maka majlis arak yang haram itu adalah sama hukumnya dengan majlis Valentine yang mana sumber, asal usul dan cara pelaksanaannya yang terdedah kepada pelbagai jenis maksiat. Tidak harus sama sekali untuk menghadiri majlis sempena Valentine di mana-mana jua.

Jadi, adakah pergi membeli- belah sempena 'sale' hari Valentine juga salah?

Jawabnya, sekadar membeli belah ia tidak salah, namun TIDAK DIBENARKAN menyertai seseuatu PERHIMPUNAN, SAMBUTAN KHAS kerana Valentine seperti majlis Konsert, Nyanyian dan sepertinya.

6) Hukum memberikan hadiah sempena hari Valentine juga adalah menjadi haram berdasarkan kaedah dari firman Allah : "Janganlah kamu bantu membantu dalam perkara dosa dan permusuhan"

Bagaimanapun hukum menjual bunga sahaja, ia tidak kurang dari kategori jualan yang syubhah, makruh atau haram khas di hari Valentine.


Diriwayatkan, ada seorang laki-laki yang memberi hadiah satu bekas arak kepada Nabi s.a.w., kemudian Nabi memberitahu bahwa arak telah diharamkan Allah. Orang laki-laki itu bertanya: Lelaki: Bolehkah saya jual? Nabi: Zat yang mengharamkan meminumnya, mengharamkannya juga menjualnya. Lelaki: Bagaimana kalau saya hadiahkan raja kepada orang Yahudi? Nabi: Sesungguhnya Allah yang telah mengharamkan arak, mengharamkan juga untuk dihadiahkan kepada orang Yahudi. Lelaki: Habis, apa yang harus saya perbuat? Nabi: Tuang saja di dalam parit air. (Al-Humaidi dalam musnadnya)

Justeru, kita dapat melihat bahawa benda yang haram, maka haram juga dijualnya mahupun dihadiahkan. Dalam hal menjual bunga, ia juga boleh menjadi syubhah di hari Valentine seperti ini, kerana diketahui ianya dibeli khas untuk mearikan Valentine yang haram. Seperti juga hukum menjual anggur kepada tukang buat arak yang telah diketahui. Ia tidak dibenarkan dalam Islam menurut pendapat yang terkuat.

7) Para ulama juga menyatakan LARANGAN untuk saling mengirim ucapan Valentine, cinta dan kasih bersempena hari itu. Perlu dianggapkan hari Valentine itu tidak wujud dan ia adalah sebuah hari biasa sahaja.



Sekian,

Ust Zaharuddin Abd Rahman

Artikel asal: zaharuddin.net

Melayu dalam dilema besar – Dr. M

KUALA LUMPUR 12 Feb. – Orang Melayu hari ini berada dalam dilema besar apabila tidak lagi boleh bercakap mengenai kepentingan Melayu kerana akan dikatakan rasis.
Bekas Perdana Menteri, Tun Dr. Mahathir Mohamad berkata, lebih malang lagi orang Melayu tidak mampu mempertahankan diri sendiri kerana lebih banyak mengalah dan mengundur diri kononnya dengan cara itu mudah untuk mendapatkan keamanan.
Malah katanya, sehingga pada satu tahap mereka tidak lagi boleh mengatakan bahawa negara ini adalah tanah air bagi orang Melayu.
Menurutnya, beliau sendiri menjadi sasaran kritikan termasuk oleh akhbar-akhbar bahasa ibunda walaupun apa yang dinyatakannya mengenai orang Melayu adalah benar.
“Kita selalunya malu alah kepada bangsa lain dan tidak berani menyebut perkara yang benar dan ini merugikan kerana kita tidak berniat untuk merampas hak mereka.
“Jika kita terus berpegang kepada nilai ini, maka kedudukan kita akan terhakis,” katanya ketika menyampaikan ucaptama pada Simposium Dilema Melayu anjuran Persatuan Alumni Aspirasi Semalaysia (Aspirasi) di Pusat Dagangan Dunia Putra (PWTC) di sini hari ini.
Hadir sama Menteri Perdagangan Antarabangsa dan Industri, Datuk Seri Mustapa Mohamed; Presiden Pertubuhan Pribumi Perkasa Malaysia (Perkasa), Datuk Ibrahim Ali dan Presiden Aspirasi, Mohd. Shahar Abdullah.
Dr. Mahathir berkata, dilema yang dihadapi itu berpunca daripada sikap orang Melayu sendiri yang tidak menggunakan peluang yang ada untuk mencapai kemajuan.
Beliau memberi contoh, sekiranya orang Melayu benar-benar menggunakan peluang daripada Dasar Ekonomi Baru (DEB), kedudukan ekonomi mereka sebenarnya boleh melebihi 30 peratus seperti yang diperuntukkan.
Tambahnya, orang Melayu juga terlalu mengikut nafsu sehingga ada yang sanggup memecahbelahkan kaum sendiri dan menggadai maruah bangsa semata-mata sikap tamak dan gila untuk berkuasa.
Keadaan itu kata beliau, menyebabkan orang Melayu menjadi lemah dan terpaksa bergantung kepada kaum minoriti walaupun pada hakikatnya Melayu merupakan kaum majoriti di negara ini.
“Apabila orang Melayu mula bergantung kepada kaum minoriti, maka kita terpaksa menyerahkan apa yang sepatutnya menjadi hak orang Melayu. Inilah sebenarnya dilema kita,” katanya.
Dr. Mahathir menambah, sekiranya orang Melayu tidak sanggup menukar nilai hidup yang dipegang ketika ini, mereka tidak mungkin mencapai apa jua matlamat dan menjadi bangsa termundur di negara ini.
Kerana itu kata beliau, untuk menjadi ‘tuan’ dalam erti kata sebenar, orang Melayu perlu menukar nilai hidup yang tidak sesuai dengan kemajuan, menguasai ilmu dan kemahiran serta berkuasa dari sudut ekonomi.



Dipetik daripada akhbar Utusan Malaysia 13 Februari 2011